Saturday 3 October 2015

PERAN GURU DALAM PENDIDIKAN AUD


Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) adalah pendidikan yang ditujukan kepada anak usia 0-6 tahun, dilakukan dengan memberikan rangsangan pendidikan untuk membantu pettumbuhan dan perkembangan baik jasmani maupun rohani agar anak memiliki kesiapan belajar di tahap pendidikan selanjutnya.
Dalam hal ini, peran guru sangatlah penting untuk dapat memberikan hasil yang baik dan berkualitas bagi anak.
Kita selaku guru, apalagi guru PAUD dalam hal ini TK, tentu hafal lagu yang menjadi jargon anak-anak. Yaitu lagu Taman Kanak-Kanak. Lagu taman kanak-kanak bila diresapi banyak makna yang terkandung didalamnya. Taman adalah tempat untuk bermain, bukan tempat untuk anak tertekan. Jangan kita menciderai dunia anak-anak dengan menjejali Calistung demi menyenangkan hati orang tua.
Guru Tk merupakan pemberi pondasi bagi anak. Pondasi yang kuat akan menciptakan anak-anak yang hebat, cerdas dan berkarakter.
Sebagai guru hendaklah menyadari bahwa anak-anak adalah amanah yang harus dididik dengan benar. Ingat bahwa ilmu yang bermanfaat akan memberikan keberkahan bagi guru itu sendiri.
Guru harus selalu meningkatkan kualitas dalam pembelajaran. Hal ini dapat dilakukan dengan mengikuti pelatihan peningkatan kompetensi guru , seminar, workshop, atau rajin membaca buku referensi yang berkaitan dengan pendidikan dan pembelajaran.
Peran guru Tk memberikan kenyamanan kepada anak didik dengan berpegang pada peraturan yang berlaku dalam dunia kependidikan, bukan menuruti keinginan menyenangkan orang tua dengan membebani anak dengan pembelajaran yang salah sehingga anak menjadi stress. Dunia anak yang menyenangkan berubah menjadi tidak menyenangkan. Anak tidak mau berangkat ke sekolah karena tugas yang menegangkan pikiran anak.
Sebagai seorang guru TK hendaknya paham akan SOP guru dimana Budaya 5S dan 3C harus jadi pegangan dan dibiasakan oleh guru. Apa itu 5S dan 3C ? S5 adalah Senyum, Salam, Sapa Sentuh dan Sayang.. Sedangkan 3C adalah Cakap, Cerdas, dan Ceria. Bila guru selalu menerapkan dan membiasakan Sop tersebut, maka dia telah berperan dengan baik dalam mendidik anak usia dini.

Saturday 27 June 2015

Pobia

Hasil gambar untuk ketakutanHasil gambar untuk ketakutan Pobia

Kenapa sih dia? gitu aja takut. Payah, masa cowok takut  sama kecoa!... Hah! dia takut sama rambutan? wk wk wk....!!! yang benar saja? badannya kan gede, tampangnya sangar, eh... takut sama rambutan xi xi xi...

    Beberapa ungkapan tersebut sering dilontarkan kepada orang yang pobia. sebenarnya apa sih itu pobia? kenapa seseorang sampai pobia  dan bagaimana mengatasinya?

 Pobia adalah rasa ketakutan yang berlebihan pada diri seseorang. Pobia dapat terjadi pada anak kecil, remaja, ataupun dewasa. Pobia tidak sama dengan cemas. Menurut wikipedia bahasa Indonesia (https://id.wikipedia.org/wiki/Fobia ) pengertian Fobia (gangguan anxietas fobik) adalah rasa ketakutan yang berlebihan pada sesuatu hal atau fenoma

Fobia bisa dikatakan dapat menghambat kehidupan orang yang mengidapnya. Bagi sebagian orang, perasaan takut seorang pengidap fobia sulit dimengerti. Itu sebabnya, pengidap tersebut sering dijadikan bulan bulanan oleh teman sekitarnya. Ada perbedaan "bahasa" antara pengamat fobia dengan seorang pengidap fobia. Pengamat fobia menggunakan bahasa logika sementara seorang pengidap fobia biasanya menggunakan bahasa rasa. Bagi pengamat dirasa lucu jika seseorang berbadan besar, takut dengan hewan kecil seperti kecoak atau tikus. Sementara di bayangan mental seorang pengidap fobia, subjek tersebut menjadi benda yang sangat besar, berwarna, sangat menjijikkan ataupun menakutkan.

Monday 18 May 2015

Pendidikan Untuk Anak

  Anak adalah amanah yang diberikan Alloh SWT untuk dididik dengan sebaik-baiknya pendidikan. Di zaman yang modern dimana teknologi canggih dalam genggaman, apapun yang ingin diketahui dapat memperoleh jawaban hanya dalam satu kali sentuh. Orang tua hendaknya arif dalam mensikapi hal tersebut.  Bagaimana caranya? bukan dengan melarang anak-anak kita untuk tidak bersentuhan dengan teknologi, tapi hendaknya mendampingi mereka disaat mereka memanfaatkan teknologi tersebut.  

     Pendidikan yang baik dan benar bukanlah diperoleh dari itu saja, menurut Prof. Dr.KH. Zaenal Abidin, M.Ag.  dosen UIN Sunan Gunung Jati Bandung, menuturkan bahwa yang paling penting dalam mendidik anak adalah dengan menanamkan dan membekali anak-anak dengan empat dasar pendidikan. Keempat dasar pendidikan  tersebut adalah:
  1. Sholat yang benar.
  2. Mengaji dengan benar.
  3. Berdoa dengan benar.
  4. Berakhlak yang baik dan benar.
1. 
   

CONTOH MEMBUAT ALUR BEST PRACTISE Pelaksanaan Supervisi Akademik Di Masa Pandemic Covid 19

Pelaksanaan Supervisi Akademik Di Masa Pandemic Covid 19 Melalui Aplikasi Zoom Di TK Kemala Bhayangkari 36 Palasari Bandung   BAB I PEN...